![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjuxXok3aTV8XGj4bGgip8QS8Vyod0x8NLNTOkhT87L60o3Kz7b_43QsnQp6KhrjIi1lkK3Kq9pAw1Azrg_yOgjyVYMbNmZzoyyyjLr9hnSQO59YcwQ0SWpNLL3ebTJgzq_CS1smf7tdW4/s320/images%5B71%5D.jpg)
Rindu ini menganga..
Redup tapi membara
Terselubung direlung prasangka
Terendap di pelupuk mata
Kemana hendak kuwakilkan..
Getar ini trus menghujam
Rasaku...
Rinduku...
Paradok cinta.....
Fatamorgana......
Ada untuk tiada.....
Dimana senyumku tersimpan..??
Di bagian hati mana kan ku pendam..
Cinta nan terlarang
Diatas altar pasungan..
Cinta ini jua ...
menguliti sukma
berbisa...
penuh tipu daya..
namun dibingkainya
ada senyum monalisa..
Maniz, 28 Maret 2008
1 komentar:
Curah hujan dingin membeku
Kesendirianku terpaku
Hampa terasa bisu
Hati berdetak menghujam pilu
Owh.... Kapankah semua berakhir
Malam bertambah larut menjelang pagi
Suara gemericik tambah berdesir
Seirama genderang suara hati....
Di manakah kau tambatan hati?
Yang tak pernah singgah...
Lama hati ini menanti
Lelah... sudah...
Kala azan terngiang, hati tersentak
Kuusap jelanga menyambut shubuh
Masih ada hari esok
Kujerit kan dalam doa .....owh
Sayup-sayup...diantara kabut nebula
Bayang-bayang nampak seperti asa
Tambatan hati hadir menyapa
...... Engkaukah di sana?
Posting Komentar