![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg20TE-OxFxJr59bVIMdMnni0sZ0DxhpfbYohAWHnbP8nJHcacxlTeOyGnxqeC55BRbI1iUw1l8ZhLsB2cn63JxKJ02XjAMj1ZyzgSxbBb96YgbwuPmuSCqWpm-iMJ5JI1Num-UB8k5cEMQ/s320/CAQVWDQR.jpg)
Nada jiwa mulai ku mainkan
Dawaikan gita tanpa senar bergetar
Hanya kau dan aku bersymponi
Lirih sentuh not not kehidupan berharmoni
Lalu nyanyianmu terdengar sumbang
Saat jiwamu terlanda bimbang
Pada nada akhir yang kau ingin indah
Pada rasamu yang kian tergubah
Kenapa tak kau iringi rayuan nada ini
Hingga lupa lara yang mengikat kakimu
Kenapa tak kau gemulaikan jasadmu
Menari dengan jiwamu yang berkidung
Bercengkrama lepas bebas tak terbendung
Ikuti saja alur nadanya
Resapi gita-gita itu bermutasi
Hingga kan kau temukan
Nada akhirmu memeluk intonasi
Dawaikan gita tanpa senar bergetar
Hanya kau dan aku bersymponi
Lirih sentuh not not kehidupan berharmoni
Lalu nyanyianmu terdengar sumbang
Saat jiwamu terlanda bimbang
Pada nada akhir yang kau ingin indah
Pada rasamu yang kian tergubah
Kenapa tak kau iringi rayuan nada ini
Hingga lupa lara yang mengikat kakimu
Kenapa tak kau gemulaikan jasadmu
Menari dengan jiwamu yang berkidung
Bercengkrama lepas bebas tak terbendung
Ikuti saja alur nadanya
Resapi gita-gita itu bermutasi
Hingga kan kau temukan
Nada akhirmu memeluk intonasi
Maniz, 30 Juli 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar