17 Juli 2008

Seandainya Ku Menjadi malam...


Aku ingin menjadi malam
Semalam saja
Agar mampu ku datangi griyamu
Menjengukmu tanpa gaduh mengusik
Menyelimutimu dalam lelapnya tidur
Lalu kuintip mimpimu yang tersimpul
Ku ingin tahu, adakah aku disitu?

Seandainya bisa ku menjadi malam
Semalam saja
Kan ku rendakan cahaya purnama
Yang bertabur bintang kejora
Kusematkan dalam guratan kelopak matamu
Agar cahaya asa terpancar disana
Dan cekung hitam muara tangismu sirna

Biarkan ku menjadi malam
Kan kuhaturkan sepoi angin
Mengelus elus dinding kamarmu
Seperti hasrat cintaku yang tak henti
Berdenyut dalam urat nadi

Dan bila kau terjaga esok
Mungkin ku telah tiada
Karna bongkahan surya tlah mengusirku
Hanya cinta membekas
Yang membuatmu merasa
Bahwa aku pernah ada
Dan akan selalu ada


Maniz, 2 Juni 2008

1 komentar:

Panji mengatakan...

KERINDUAN

terasa bertiup angin lalu
hembuskan sekatup sisi sendu
tebarkan sayup senandung rindu
seakan menyibak relung kalbu

masih terlintas binar mata
sebagai ungkapan tidak percaya
ketika terungkap kata cinta
aku cinta kepada Nona

masih lekat ingatan terasa
di tepi pantai kita bersama
bermain pasir membuat istana
berguling bersama curahkan rasa

ingatkah diatas biduk berdua
bermain ombak mengayuh bahtera
meliuk-luik nikmati angin cinta
dihempas gelombang tiada terasa

masih terngiang haru di telinga
Kaka.... apapun yang terjadi....
kumohon jangan tinggalkan Nona
di sini.... Nona selalu menanti...

Sekejap lenyap semua terbang
karena fitnah cinta menghilang
tiada lagi sejumput asa
dirimu pun entah di mana

rinduku memuncak akan bayangmu
mengalir deras di setiap nadiku
bayangmu menghembus dalam nafasku
namamu selalu bergumam di mulutku

Maafkan aku wahai bungaku
fitnah itu telah meracuniku
ajukan mohon kembalilah kepadaku
aku sangat merindukanmu Nona