14 Juli 2008

Lilin Merah..


Ada kalanya kesendirian menjadi hadiah ulang tahun yang terbaik.
Keheningan menghadirkan pemikiran yg bergerak kedalam, menembus rahasia terciptanya waktu.

Keheningan mengapungkan kenangan, mengembalikan cinta yang hilang, menerbangkan amarah, mengulang manis kegagalan dan indah keberhasilan.
Hening menjadi cermin yang membuat kita berkaca-suka atau tidak pada hasilnya.
Hening memberi kan banyak waktu tuk kita belajar….

Lilin merah berdiri megah diatas glazur, kilau apinya menerangi usia yang baru berganti. Hangat apinya menyala-nyala kian pancarkan suasana hati yg riang. Namun seusai disembur nafas, lilin tersungkur mati didasar tempat sampah.

Hangat nyalanya sebatas sumbu dan usailah sudah. Tragis nian….Sederet doa tanpa api menghangtkanmu di setiap kue hari, kalori bagi kekuatan hati yang takkan habis dicerna usus. Lilin tanpa sumbu menyala dalam jiwa, menerangi jalan setapakmu ketika dunia terlelap dalam gelap.

Keiklasan doa menghantarkan ribuan bintang yang tiada mampu aku beli…Dan bukankah doa menjadi doa hadiah terbaik untukmu..?

Berbahagialah, sesungguhnya engkau mampu berulang tahun setiap hari.

Dee

1 komentar:

" Andre Khan " mengatakan...

andai aku juga
menjadi malammu......

kereen