15 Juli 2008

Negri Gundukan Embun...


Terdiam sendiri ku memandang langit malam dari jendela kereta… malam yang gelap hanya kerlip bintang menari kian menarik anganku.. 12 jam lamanya perjalanan ini kan kutempuh.. aku dirajah gundah yang mewabah direlungku… aku terpanggang gelisah dan dibekukah malu… sungguh panas dan dingin silih berganti… menghukumku dalam kemasgulan hati.. aku mirip anak 15 tahun yang akan pertama kali ketemu pacar.. ah.. begitu bodohnya tingkahku….

Perjalanan masih terus rajutkan asa… pertemuan yang dirancang menggetarkan jiwa…segala prasangka menarik ulur.. mengganjalkan kelopak mataku yang dari tadi susah untukku pejamkan..perjalanan ini mengukuhkan.. begitu mendebarkannya sebuah penantian..
Tak terasa fajar mulai menyongsong… ada belaian halus yang dia sapukan di merah mukaku menahan duga.. bunga-bunga bermekaran.. sematkan embun di tiap dahannya.. burung berkacau riang seolah lagukan hymne selamat datang…. Aku terpesona.. sungguh negri gundukan embun ini begitu indah.. seindah symponi hatimu yang suguhkan debar debar asmara
Kereta mulai melambat.. bagai tersapu tsunami kegalauan.. aku kelimpungan… ku lihat rambutku yang seperti sangkar burung, muka yang kusut dan semrawut.. kecilkan nyaliku di batas nol… kalau gini aku tidak seperti gadis berumur 15 tahun tapi lebih mirip 35 tahun.. ah.. aku….

Secepat kilat tanganku beraksi benahi segalanya… dan detik detik mendebarkan itu tiba.. kereta berhenti dan bersiul keras… pertanda babak baru dimulai….
Kupijakkan kaki pertamaku bak Neil Amstrong pertama mendarat di bulan.. ada kekaguman pada diri sendiri.. sedikit memaki kebodohanku dan suguhkan bahagia yang berlimpah.. aku baru saja menancapkan bendera kebodohanku di situ… tapi di balik itu semua tersemat ketulusan.. pengharapan.. dan pengyakinan diri..
Kucari sosokmu di sela kerumunan, semua riuh seriuh hatiku kini…. Ku langkahkan arah menuju pintu keluar… aku terburu menari dengan waktu… lalu seketika langkahku terhenti… denyut jantungku berhenti berdebar.. bumi tak berotasi…jam tak berdentang..aku tercengang kaku kemudian melesat entah kemana.. mungkin tersangkut di Yupiter atau Mars…. Kakiku lemas bagai tak bertulang saat ku terhunus bola matamu…
Seulas senyum kau suguhkan untuk menyalamiku…. Senyum yang begitu manis… penuh kehangatan kasih yang melumerkan hatiku yang dibekukan gundah semalam..Senyum kami bertemu… kami saling merapat dan berpelukan…. Ada debar yang menyatu dalam satu cawan rasa… Ada air kebahagiaan yang menderas bermuara ke relung hatiku…. Dimana hanya kamu yang bertahta disana….

Pagi itu adalah pagi yang begitu indah…. Suatu kesan pertama ku tancapkan di negri gundukan embun… dimana ada cinta semanis madu Cleopatra..air hatiku damai bergemericik di Sungai Tigris.. dan ku lihat Sang Amor, Eros, Cupido tertawa lepas… terbahak …. Lalu pekikkan terompet kemenangan sambil berbisik padaku… “SELAMAT DATANG CINTA….”

Maniz, 14 Juni 2008

Tidak ada komentar: