18 Februari 2010

Belum Tersalami


Terseok di sudut gelap
Tiba saja ku ku terjerembab senyap
Akan rasa yang kian mengental
Rajutan kisah lelah kupintal

Sungguh tanganku mulai lunglai
Menyeka lara memerah mata
Dan kamu… hanya mendongeng cerita
Seolah Sang Rhama mencari cumbu Shinta

Berhentilah mereka reka
Kumpulkan mozaik tanpa tahu wujud semula
Tengoklah aku ..diseberang sana
Menunggumu mengulum nestapa
Karna tak pernah kau mengerti
Cintaku belum kau salami…

16 Oktober 2009

Si Kelam...


hari ini...

senyap membulat

tak ada bayang

kelam tak berbentuk


aku lunglai

terjungkal dalam sepi tak bertepi

entah ...

cinta tak bernohtah..

dan aku..???

hanya sebatang harap yg mengering

tak bertunas

dan akhirnya patah..


hilangpun tak ada yg tahu...


dan aku si kelam tak berbentuk...


24 April 2009

Kamboja


Ku tanam kamboja

dalam pusara rasaku

yang kian merangas

tandus..


Kutanam kamboja

dalam tancapan nisan jiwa

yang dulu membumi

tak berjejak..

terendus hati


Kutanam kamboja

pertanda lara

ada untuk tiada..

21 November 2008

Kejora Malamku.


……. Dan kau tanyakan mengapa bulan tak bercahaya
Dalam bayangmu yang pekat berjelaga….

kenapa harus bertanya
bukankah kau kejora malamku ?
yang melesat diantara nebula rasa
yang berputar di porosnya
tak henti
tak lelah

hentikan paraumu
dan masuklah ke relung relung dadaku
biaskanlah ragumu dikaca cinta
niscaya kau lihat gemerlapnya
cahaya bintangmu menyala
bertahta
walau tak terbaca yang lainnya
sekiranyya aku tlah bangga
milikimu apa adanya...

Mungkin..?

mungkin
jangan pernah kau berikan setangkai mawar itu
karna ku tak sanggup melihatnya layu

mungkin
jangan kau selipkan cinta disela hatiku
Itu bisa membunuhku kala kau pergi

mungkin dan mungkin
lebih baik kita tak tolehkan mata
hingga belati cinta tak torehkan luka

Hanya Sebuah Sekrup..?


Mungkin aku hanya sebuah sekrup bagimu…
Menyokongmu dari rapuhnya jiwa
Terselambu disela jasadmu yang kokoh
Tak terlihat..
Tak lebih…

Mungkin aku hanyalah sekrup kecil
Merakit hatimu yang terbelah belah
Hingga kau temukan rangka hasratmu
Yang lantah terejam murka
Dari api cemburu yang mejilat sukmamu
Kala itu..

Mungkin aku hanyalah sekrup
Menguatimu dengan mulut terkatup
Di intervena hingga sisa hidup

Maniz, 20 November 2008

14 November 2008

Membekam Misteri


biarlah dia menelan misterinya
diantara deru debu yang terhempas angin
atau benamkan kerlipan bola mata
pada garis malam yang mulai surau
hingga bumi membelai lembut mimpi
yang tersulam dari asa-asa kemarin
biarlah dan biarlah
segurat senyum dari rekahan bibirnya
terkatup menyimpan prahara
yang enggan untuk bercerita

Rindu


Kurindu bau rumput yang terbalut embun
Dimana surya menyelinap dipucuk dahan
Kurindu suara bambu
Yang melagu didawaikan angin

Kurindu desiran ombak
Tempat aku benamkan segala onak

Kurindu gubukku
Dimana Ayah dan Ibu menyalamiku
Membekali dengan sekantong cinta
Mengaminiku dengan setangkup asa

Rindu dan rindu aku
Untuk melenggang pulang
Bersimpuh dikampung halaman...

Serat Rindu yang Terlupa


Saat bola matamu menyatu dengan gejolak
Katupan bibirmu berkerut
Nyali mengempis menciut
Lalu dalam diam kita beradu
Gemuruh...
Lalu hening terbawa angin...

Kenapa..
Tak kau tali saja hasrat kita
Hingga pertemuan memanggil rasa
Bila esok sejimpit mimpi
Genapkan mozaik cinta kita yang berserak
Biarlah begitu adanya

Karna..
Serat rindu yang terselip didada
Terlupa kau baca...
Hingga bunga mimpi yang merekah
Kau anggap fatamorgana

Mengapa....

Haruskah kembali..?


haruskah kembali..???
luka sama masih menganga
derita tak tersapu tangis belia
bila harus ku redam nestapa
ku ingin sendiri menjajakan kaki
tanpa sedu sedan itu..!
tanpa segumpal janji usang
yang kerap kau sematkan
pada serat hatiku yang menghitam

cukup... !!

roda berputar
lalu kenapa kita harus terdiam..??

biarlah ku pergi.....
karna sekeranjang mimpi
menggulung hatiku kini...