![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVcF5JHBa8DZuFJBTAk488T1r9FlPmC7dGxd7EMLnOLlcCrghgqpM8k8AYPEH8ZapjpJj0F2JB0rvRbqmn6FVo4fz0RDQTD4-wGaYqH8_Sr2-3wloyt-IZ0z-_8tpYUIQUVrY8V-Mke8I9/s320/CAWLYJ94.jpg)
Tahun demi tahun tatihku meletih
Dan beban karatkan langkah
Terseok di gersangnya jalan hidup
Tercabik onak-onak kehidupan
Lunglai kaki dipuja tanah
Lelah diri bersanding keringat
Namun celoteh kecilmu sayang
Bangunkan istana asa … gubahkan derita
Dengan senyumanmu sayang
Gurun madagarsar subur terairi
Dewa-dewi cinta berkidung merdu
Hingga lelapkan letih dan nestapaku
Dengan tatapan polosmu sayang
Yang sebening air mata suci
Ijinkan kuseduh segelas nikmat..
Walau siksa dunia begitu dekat
Maniz, 2`September 2008
Dan beban karatkan langkah
Terseok di gersangnya jalan hidup
Tercabik onak-onak kehidupan
Lunglai kaki dipuja tanah
Lelah diri bersanding keringat
Namun celoteh kecilmu sayang
Bangunkan istana asa … gubahkan derita
Dengan senyumanmu sayang
Gurun madagarsar subur terairi
Dewa-dewi cinta berkidung merdu
Hingga lelapkan letih dan nestapaku
Dengan tatapan polosmu sayang
Yang sebening air mata suci
Ijinkan kuseduh segelas nikmat..
Walau siksa dunia begitu dekat
Maniz, 2`September 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar