Tinggal menunggu waktu
Sang kala menjembut dengan sebilah pedang
Memisahkan hangatnya tubuh dipelukan
Kuraskan muara tangismu yang kian mengering
Tinggal menunggu waktu
Hembusan nafas ini tertali
Diujung-ujung jalan yang mendaki
Menuju langit tempat bertapanya para dewa
Yang bersila menunggu selipkan surat nirwana
Tinggal menunggu waktu
Kala usaha menepi di lorong takdir hidup
Dan asa mengemuning berjatuhan
Karena catatan telah ditorehkan
Tinggal menunggu waktu
Tetesan doamu menyalami
Kepergian menuju kehidupan abadi
Dengan segengam amal yang tersampul rapi
Maniz, 6 September
Sang kala menjembut dengan sebilah pedang
Memisahkan hangatnya tubuh dipelukan
Kuraskan muara tangismu yang kian mengering
Tinggal menunggu waktu
Hembusan nafas ini tertali
Diujung-ujung jalan yang mendaki
Menuju langit tempat bertapanya para dewa
Yang bersila menunggu selipkan surat nirwana
Tinggal menunggu waktu
Kala usaha menepi di lorong takdir hidup
Dan asa mengemuning berjatuhan
Karena catatan telah ditorehkan
Tinggal menunggu waktu
Tetesan doamu menyalami
Kepergian menuju kehidupan abadi
Dengan segengam amal yang tersampul rapi
Maniz, 6 September
Tidak ada komentar:
Posting Komentar