14 November 2008

Membekam Misteri


biarlah dia menelan misterinya
diantara deru debu yang terhempas angin
atau benamkan kerlipan bola mata
pada garis malam yang mulai surau
hingga bumi membelai lembut mimpi
yang tersulam dari asa-asa kemarin
biarlah dan biarlah
segurat senyum dari rekahan bibirnya
terkatup menyimpan prahara
yang enggan untuk bercerita

1 komentar:

rhany7201 mengatakan...

karena duka itu bukan untukmu
bagimu hanya bahagia selalu
ku tak ingin duka dimatamu
yang kuingin senyum dibibir manismu