![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCSy31gFwzZYD8EaorRvUfYL0fjuTeVSVUqo4i46qYIJKy-HMwpWb-W98p3CIV-qzL8SBKnPRSAvuJBCLXFkJFWnRBjGoh3WMCSz95OeTJqOh3X8tRfb1fApqRNd92bRE4FTTvs2P3deDc/s320/Beach%5B1%5D.jpg)
Lihatlah gundukan awan itu sayang
Berarak mengendap di lengkung cakrawala
Tempat kau sematkan catatan asamu
Yang kau kirim dengan lafaldz lafaldz suci
Dari bibir yang kau basuh
Lihatlah gundukan awan itu sayang..
Ia berasal dari air mata laut yang sembab
Yang mengkristal dalam pundi kesabaran
Lalu terajut menjadi putihnya wujud
Siapa yang tau apa yang ia kandung kini
Entah hujan gerimis penghapus dahaga
Atau badai murka membinasa raga
Lihatlah gundukan awan itu sayang
Mereka kan kuat jika merapat
Tangguh bila rasa teguh
Kuasa bila karsa berbicara
Lihat dan lihatlah sayang
Akan ada keajaiban di sela belaiannya
Akan ada cahaya si cercahan balurannya
Akan ada hati yang terus menanti
Setiap pinta kan terkabul hajati….
Maniz, 1 Agustus 2008
Berarak mengendap di lengkung cakrawala
Tempat kau sematkan catatan asamu
Yang kau kirim dengan lafaldz lafaldz suci
Dari bibir yang kau basuh
Lihatlah gundukan awan itu sayang..
Ia berasal dari air mata laut yang sembab
Yang mengkristal dalam pundi kesabaran
Lalu terajut menjadi putihnya wujud
Siapa yang tau apa yang ia kandung kini
Entah hujan gerimis penghapus dahaga
Atau badai murka membinasa raga
Lihatlah gundukan awan itu sayang
Mereka kan kuat jika merapat
Tangguh bila rasa teguh
Kuasa bila karsa berbicara
Lihat dan lihatlah sayang
Akan ada keajaiban di sela belaiannya
Akan ada cahaya si cercahan balurannya
Akan ada hati yang terus menanti
Setiap pinta kan terkabul hajati….
Maniz, 1 Agustus 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar